Siger adalah sebuah mahkota yang selalu dikenakan oleh pengantin wanita Lampung berbentuk segitiga berwarna emas. Simbol siger ini dapat dilihat disudut manapun di Lampung, baik di toko-toko, jalan raya, gapura, rumah penduduk dan lainnya. Pada tahun 2008 Gubernur Lampung membangun sebuah menara megah sebagai simbol kota Lampung yang disebut Menara Siger. Bentuk
bangunan yang mengadaptasi dari bentuk siger ini pucuknya berjumlah
sembilan yaitu sebagai simbol dari sembilan suku yang ada dalam
masyarakat Lampung. Kerucut pada bagian tengah
berukuran lebih besar dan lebih tinggi yang menjadi puncak dari menara
ini dan jika anda berdiri tepat dibawah kerucut ini maka dapat
menyaksikan pemandangan sekeliling selat sunda yang luar biasa indahnya.
Menara ini dibagun diatas bukit dengan ketinggian 110 meter diatas permukaan laut berlokasi
di sebelah barat pelabuhan Bakauheni. Kini bangunan megah tersebut selain dijadikan sebagai simbol kota Lampung juga sebagai titik NOL untuk
wilayah Sumatra bagian selatan. Menara tersebut dilengkapi dengan sarana informasi pariwisata sekaligus peta wisata seluruh wilayah Lampung.
Pada waktu saya menyeberang dari Merak ke Bakauheni dengan menggunakan
kapal laut, saya dapat menyaksikan menara ini dari tengah laut. Megah
dan indah, sebuah mahkota diatas kepala bukit memberikan kesan
kemakmuran dan kemegahan wilayah tersebut.
Hanya 10 menit dari pelabuhan
Bakauheni saya sudah tiba di lokasi menara. Dengan membayar bea parkir sebesar Rp.3,000/mobil saya dapat menyaksikan matahari terbit dari atas bukit dan memandang sekeliling pantai yang dihiasi kapal laut hilir mudik. Nggak rugi deh mampir ke tempat ini yang ternyata bagus sekali pemandangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar